Rapat Koordinasi Teknis Jejaring Influenza Virus
Rapat Koordinasi Teknis Jejaring Influenza Virus dilaksanakan di Hotel Artotel Suites Bianti Yogyakarta, 4-5 November 2025 diikuti oleh Kepala BBVet Wates dan Tim.
Sejak sektor peternakan unggas mengalami kerugian yang sangat besar setelah terpapar virus flu burung yang sangat patogen (HPAI) pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia telah mengembangkan strategi untuk memerangi virus influenza pada unggas. Jaringan pemantauan virus influenza berbasis laboratorium kesehatan hewan mulai terbentuk, di mana laboratorium mendeteksi, mengkarakterisasi, dan menilai virus melalui platform pemantauan dan analisis serta mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil kebijakan. BBVet Wates telah ditetapkan menjadi laboratorium rujukan nasional untuk Avian Influenza dan sebagai focal point Influenza Virus Monitoring (IVM). Dalam meningkatkan peran jejaring kegiatan IVM melibatkan partisipasi laboratorium dari universitas, sektor swasta (industri unggas, babi, dan vaksin) dan memperkuat jaringan laboratorium One Health untuk menghadapi munculnya berbagai virus influenza zoonosis. Pertemuan IVM diselenggarakan oleh Ditkeswan, Ditjen PKH bersama BBVet Wates dan mitra FAO ECTAD Indonesia.
Pertemuan jejaring IVM untuk meng-update tentang sirkulasi virus influenza terkini, memperbarui dan melaporkan kegiatan Surveilans, karakterisasi genetik dan antigenik virus AI, dan pelaporan dari setiap unit pelaksana teknis dari pemerintah, swasta, dan perguruan tinggi tentang hasil pemeriksaan AI baik secara virologi maupun molekuler, serta surveilans dan respons surveilans dan respons HPAI.
Dinamika virus AI tersebut dapat dimonitor melalui program IVM, sehingga menjadi sangat penting untuk diberlanjutkan dan dikembangkan pemanfaatannya; Jejaring IVM terdiri dari Laboratorium Kesehatan Hewan Nasional, Laboratorium Universitas dan Swasta yang berpartisipasi dalam deteksi, isolasi, karakterisasi antigenik dan genetik virus flu burung yang beredar di Indonesia. Sektor swasta dapat melakukan surveilans terhadap peternakan komersialnya secara mandiri dan meningkatkan fungsi jejaring dalam kegiatan IVM.