
Kementerian Pertanian Hadir, Memberi Ketenangan bagi Kegalauan Para Peternak
Klaten - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan kunjungan kerja ke KJUB Puspetasari yang berlokasi di Jl. Raya Stasiun Klaten-Ceper. Dalam kunjungan ini, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sintong HMT Hutasoit didampingi oleh Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Hendra Wibawa.
Munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menimbulkan dampak yang signifikan terhadap industri peternakan sapi. Berkurangnya populasi sapi dan naiknya harga polar sekitar 25% dari harga sebelum adanya PMK menjadi fokus utama yang diangkat dalam diskusi kali ini. Saat ini Peternak merugi. Yang dibutuhkan oleh Peternak saat ini adalah backup dan support dari Pemerintah.
Disini Sintong dan Hendra hadir selaku Pemerintah yang secara teknis, akan mendampingi Para Peternak yang siap membackup dan memberikan solusi bagi kesulitan Para Peternak.
"Kami hadir disini sebagai upaya untuk memfasilitasi Para Peternak berkeluh kesah" kata Sintong dalam diskusi siang ini.
Senada dengan Sintong, "Kami akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada Para Peternak" tutur Hendra.
Saat ini, Pemerintah sedang mengupayakan untuk membangun investasi yang seimbang antara populasi sapi dan impor daging.
KJUB Puspetasari siap bermitra dengan investor sapi perah untuk mendukung produktivitas peternakan. KJUB Puspetasari mampu menampung sebanyak 200 (dua ratus) ekor sapi perah untuk program ini, bekerjasama dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Hal ini merupakan bentuk semangat Para Peternak menghadapi PMK saat ini. Peternak serta kandang untuk pemeliharaan sapi-sapi tersebut telah disiapkan. Sapi-sapi tersebut nantinya akan digunakan untuk peremajaan terhadap sapi-sapi yang sebelumnya sudah dipelihara.
Untuk sapi perah, saat ini Peternak yang bernaung dalam KJUB Puspetasari mampu menghasilkan 4.000 liter per hari yang setiap harinya didistribusikan ke SGM.
Pada kegiatan kali ini, Tim juga berkunjung ke kandang sapi KJUB Puspetasari serta melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) penanganan dan penanggulangan PMK. Sebagai wujud penanggulangan terhadap PMK, sapi-sapi di KJUB Puspetasari telah divaksin PMK oleh Dinas setempat. Vaksinasi PMK sangat penting dilakukan untuk memperkuat kekebalan ternak terhadap PMK dan harus dilakukan dengan cara yang benar agar efektif meningkatkan kekebalan tubuh sapi dari ancaman PMK.
Menutup kunjungan siang ini, Sintong menegaskan perlunya pemantauan lalulintas ternak dan penataan kandang serta penerapan biosekuiti di lingkungan farm. "Kementerian Pertanian berkomitmen mendampingi para peternak dalam mengatasi kasus PMK ini. Langkah ini penting untuk mendukung ketahanan pangan dan memperkuat subsektor peternakan nasional" ujar Sintong mengakhiri kegiatan kunjungan kerja hari ini. (29/01)