Diungkapkan oleh PJ Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Jateng merupakan provinsi produsen padi yang menyangga ketahanan pangan nasional. Pada tahun 2023 Jateng berhasil memproduksi panen padi sebesar 8,1 ton gabah kering giling atau setara dengan 5,2 ton beras. Berdasar pengalaman pada tahun 2023 tersebut, Jateng optimis bisa menyumbang kebutuhan pangan nasional dengan  memproduksi padi dan beras. Sampai dengan bulan April 2023, Jateng telah memproduksi sebanyak 3,5 ton padi.

 

PJ Gubernur Jateng menyambut baik dan sangat berterimakasih serta mengapresiasi upaya Mentan dalam meningkatkan indeks pertanian melalui brigade alsintan dalam pompanisasi dan pemberian bantuan alsintan.

 

Pada kesempatan yang sama, Panglima Kodam IV Diponegoro berkomitmen akan selalu melakukan koordinasi kepada Dinas Provinsi dan Kementerian Pertanian pada saat pelaksanaan kegiatan di lapangan.

 

"Potensi terbesar untuk pengolahan pompanisasi ada di pulau Jawa. Perlu optimalisasi lahan dan sistem mekanisasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern" ungkap Mentan pada pelaksanaan Apel Siaga Brigade Alsintan.

 

Pada kesempatan ini Mentan menyampaikan kepada seluruh petani yang hadir bahwa Presiden menyampaikan apresiasi dan berterimakasih kepada seluruh petani. Saat ini harga jagung dan padi sudah stabil.

 

Perlu diketahui, el nino tahun lalu jelas menimbulkan dampak bagi Indonesia, dengan adanya solusi ini akan mengurangi dampak el nino. Kementan bisa berdiri untuk memenuhi pangan nasional. Irigasi untuk menanam padi di wilayahnya masing-masing. Berdasar data BPS Jateng, terdapat sawah tadah hujan seluas 8,5 juta ha yang fokus pada pemanfaatan air pada sawah yang dimanfaatkan untuk tanaman padi.

 

Mentan berharap, pompa atau traktor yang nanti akan di serahkan oleh Mentan akan sangat bermanfaat untuk petani dalam menjalankan produktifitasnya.

 

Selesai dari pelaksanaan Apel Siaga Brigade Alsintan, Mentan beserta rombongan melanjut kegiatan peninjauan pompanisasi dan tanam padi manual di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Disana Mentan berbincang dengan Para Petani, mendengarkan keluh kesah petani dan berakhir dengan memberikan solusi terbaik terutama untuk permasalahan pupuk. Petani tak lagi kuatir akan kekurangan pupuk karena Pemerintah telah menambah kuota pupuk dan mempermudah pembelian pupuk.

 

Dalam giat Mentan ini, Kepala Bagian Umum Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates beserta Perwakilam UPT Jateng DIY Lingkup Kemenan turut hadir dan mendampingi.