
Waspadai kasus ASF di Asia Pasifik, Kementan Himbau Peternak Tidak Panik dan Jaga Biosekuriti
Yogyakarta - Kementerian Pertanian menghimbau peternak babi untuk tingkatkan kewaspadaan pada penyakit African Swine Fever (ASF) / Demam Babi Afrika yang saat ini meningkat di wilayah Asia Pasifik dan beresiko ke Indonesia. Sosialisasi penyakit ASF disampaikan pada peternak babi dari kabupaten Sleman dan Bantul di kelurahan Sidokarto, Sleman, D.I. Yogyakarta. (22/08/2025)
Direktur Kesehatan Hewan, Hendra Wibawa mengajak peternak untuk tetap tenang dan menjaga kebersihan ternak serta kandang untuk mencegah terjangkitnya ASF. “Penyakit ASF sulit dikendalikan, belum ada obat dan vaksinasi masih terbatas. Peternak tidak perlu panik, tetap jaga ternak dan kandang selalu bersih, ternak sehat, dan segera melaporkan pada dinas jika ada ternak yang sakit” jelas Hendra.
Perkembangan kejadian ASF saat ini dilaporkan pada Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan DIY, Syam Arjayanti,menyatakan wilayah DIY tidak ada laporan kasus ASF. “Hingga saat ini belum dilaporkan kasus ASF pada ternak babi, kejadian ASF di DIY terakhir dilaporkan pada tahun 2020 di Gamping Kab. Sleman dan Ngestiharjo Kab Bantul, sehingga diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit ASF” tegasnya.
Kepala Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Nur Saptohidhayat mengajak peternak agar segera melaporkan kepada dinas terkait jika ada ternak yang sakit. “Segera laporkan kepada petugas dan dinas setempat jika terdapat ternak yang sakit untuk dilakukan pemeriksaan, pengujian dan pengobatan, sehingga lebih cepat diatasi” jelasnya.
Kementerian Pertanian mengeluarkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 8492 tanggal 19 Agustus 2025 tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap Peningkatan Kasus African Swine Fever (ASF) di Wilayah Asia Pasifik. Langkah ini diambil menyusul laporan adanya lonjakan kasus ASF di beberapa negara, termasuk Cina, Vietnam, hingga Kamboja dan Malaysia.