Berdasarkan wawancara tim dengan peternak, sapi sebelum mati muncul gejala demam, nafsu makan turun, lesi pada mulut, hipersalivasi pada tanggal 11 januari dan peternak melapor ke petugas kesehatan setempat. Setelah dilakukan pengobatan kondisi sapi membaik.

 

Tanggal 20 Januari, nafsu makan menurun lagi, tidak mau makan dan minum, kaki pincang, hingga tanggal 21 sapi tidak mau berdiri dan mati.

 

Hasil penelusuran kasus ditemukan beberapa sapi mengalami gejala serupa di sekitar lokasi. Tim melakukan pengambilan sampel pada hewan yang bergejala berupa swab nasal, swab oral, serum, darah edta untuk selanjutnya dilakukan pengujian laboratorium guna peneguhan diagnosis. Selain itu tim juga melakukan pengambilan sampel berupa tanah di lokasi tempat penguburan sapi untuk memastikan ada tidaknya infeksi B.anthracis. 

Tidak lupa Tim BBVet Wates terus mengingatkan kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, pemberian pakan yang berkualitas serta vitamin pada hewan ternaknya.

 

Pak Satijan 63 th Rt 1, Rw 9 Dusun Belikrejo, Gambiranom, Baturetno, kab. Wonogiri selaku pemilik hewan ternak yang mati, mengungkapkan terimakasihnya atas tindakan sigap petugas dalam menindak lanjuti kasus kematian ternaknya.