Publik Hearing Balai Besar Veteriner Wates
Rabu, 27 September 2023 - Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 maupun PP Nomor 96 Tahun 2012 mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan publik untuk mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Sementara wujud pelibatan masyarakat dapat berupa bentuk kerjasama, pemenuhan hak dan kewajiban, atau peran aktif dalam penyusunan kebijakan. Balai Besar Veteriner Wates setiap tahun melaksanakan kegitan public hearing atau Forum Konsultasi Publik unutk memenuhi amanat undang-undang tersebut.
Publik Hearing yang berlangsung diaula BBVet tersebut dihadiri oleh Kepala Biro (Karo) Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Kementerian Pertanian(Kementan) Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, dan Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi DIY Budhi Masthuri, serta undangan baik offline maupun online. Peserta yang diundang dalam kegitan ini adalah keterwakilan dari pengguna layanan Balai Besar Veteriner Wates antara lain peternak,pedagang ternak, dokter hewan klinis, praktisi , akademisi dari UGM, dinas yang mebidangi keshatan hewan, puskeswan, Yayasan sosial, serta melibatkan warga masyarakat sekitar yang diwakili Kepala Desa dan kepala Dukuh Gunung Gempal Desa Giripeni Kecamatan Wates
Dalam kesempatan tersebut Karo Humas Kementan dengan didampingi drh. Hendra Wibawa, M.Si, Ph. D menyempatkan untuk meninjau ruang pelayanan public BBVet Wates dan memberikan masukan-masukan positif agar pelayanan di Balai Besar Veteriner Wates menjadi semakin baik. Dalam paparan dan arahannya Kuntoro Boga Andri juga menyampaikan mengenai strategi kehumasan dalam menghadapi endemi penyakit hewan menular pada ternak di Indonesia. Paparan ke-2, dari Perwakilan Ombudsman RI Yogyakarta menyampaikan tentang Pelayanan Publik di era Disrupsi yang harus memenuhi kriteria tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.
Kegiatan Publik Hearing ini juga mencatat masukan serta usulan bahkan apresiasi dari stake holder antara lain Profesor Aris H dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gjah Mada, yang menyampaikan penghargaannya dan harapan agar Kerjasama UGM denga BBVet Wates dapat semakin ditingkatkan, senada dengan drh Panggarti dari Kota Yogyakarta yang mengapresiasi kecepatan respon pelayanan terkait laporan kejadian penyakit hewan di wilayahnya.
"Kami sangat berharap agar Kerjasama dengan BBVet Wates dapat semakin ditingkatkan baik dalam kolaborasi surveillans maupun pengujian serta kerjasama yang lainnnya yang mendukung penguatan kinerja Lembaga, karena BTKLPP selaku laboratorium penguji sampel dari manusia sering beririsan dalam kegiatan maupun wilayah surveillans pada penyakit-penyakti zoonosis” tandas Pama, perwakilan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit BTKLPP Yogyakarta.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Komitmen Bersama antara Balai Besar Veteriner Wates dengan perwakilan peserta Publik Hearing untuk senantiasa meningkatkan Kerjasama, menjauhi korupsi,suap dan gratifikasi, serta menyelesaikan permasalahan yang mungkin terjadi dengan kekeluargaan untuk kebaikan bersama