Berita

Agenda

Kontak

Logo

BALAI BESAR VETERINER WATES

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

6
Logo
NOBAR Chapter 3 BBVet Wates Bahas Antraks, diikuti 950 Peserta

NOBAR Chapter 3 BBVet Wates Bahas Antraks, diikuti 950 Peserta

Ngobrol Bareng Pakar (NOBAR) Chapter 3 pada tanggal 23 April 2024 dengan tema Antraks : Sifat Agen Penyakit dan Pengendalian Kasus Pada Hewan dan Manusia dihadiri sekitar 950 peserta yang hadir secara online melalui Zoom, live youtub dan Instagram serta Tiktok. Hadir sebagai narasumber Dr. drh. Dhani Redhono Harioputro Sp. PD, K-PTI, FINASM dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Drh. Drajat Purbadi,M. Si dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dan Dr. drh. Ully Indah Aprilliana, M. Sc dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.

Dalam sambutannya Kepala BBVet Wates, drh. Hendra Wibawa, M. Si, Ph. D menyampaikan Anthraks diangkat sebagai tema pada chapter ke 3 ini karena Anthraks merupakan penyakit zoonosis yang mempunyai dampak pada kesehatan hewan, kesehatan manusia dan ekonomi masyarakat. BBVet Wates juga berkomiten untuk melaksanakan kegiatan NOBAR dengan tema yang menarik  berkaitan dengan kesehatan hewan dalam rangka komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Dr. drh. Ully Indah Apriliana, M.Sc sebagai ekspert Anthraks di BBVet Wates memaparkan tentang Fenotip, genotip, dan Virulensi Agen serta Tantangan Pengendalian Penyakit Anthraks pada Hewan .

Permasalahan Antraks dilapangan diantaranya spora bertahan berpuluh -puluh tahun, cakupan vaksinasi dilapangan, faktor-faktor lainya seperti lalulintas ternak, penyembelihan diluar RPH menjadikan program pengendalian Anthraks terasa penuh tantangan.

Pemateri ke-2 menyampaikan tentang Penegakan Diagnosa dan Tata Laksana Penanganan Kasus Anthraks pada Manusia yang dijelaskan oleh Dr. dr. Dhani Redhono H., Sp.PD,KPTI. Praktisi di RS Muwardi Solo ini menjelaskan mengenai gejala pada manusia, tipe penularan, masa incubasi Anthraks serta kasus-kasus yang pernah terjadi pada manusia.

Drh. Drajat Purbadi, M.Si sebagai Pemateri ke-3 menyampaikan pengalaman penanganan Anthraks dengan materi Lesson Learned Respon dan Penanggulangan Anthraks di Kabupaten Kulon Progo (KP).

Acara yang dipandu dan dimoderatori  drh. Indarto Sudarsono, M. MT tersebut berjalan dan diikuti dengan antusias oleh sekitar 950 peserta dari seluruh Indonesia.  Salah satu pertanyaan dari peserta yang penting adalah upaya apa saja yang  dilakukan Dinas Kab Kulon Progo pasca wabah, sehingga tidak muncul kembali wabah antrak setelah wabah tahun 2017.

“Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Kulon Progo telah membuat road map terkait vaksinasi, diikuti dengan surveillans periodic dan masif. Faktor resiko spora dari lokasi penguburan ternak yang sudah dilakukan semenisasi dilakukan pengambilan sampel tanah setiap 6 bulan sekali. Pada kejadian hewan mati mendadak, puskeswan akan senantiasa melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel untuk pengujian antraks,”  jelas Drajat dalam diskusi tersebut.

Dalam Nobar Chapter-3 tentang Antraks ini, Balai Besar Veteriner Wates menggarisbawahi pentingnya masyarakat dan petugas untuk terus melakukan komuikasi, edukasi dan informasi (KIE) kepada masyarakat. Peningkatan KIE, dan kerjasama multisektoral sebelum kasus antraks terjadi, surveilans dan pengujian sampel ke BBVet Wates. (Dfn) 

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset