FGD Session 5 : “Preparasi Sampel Network Quality Control untuk PCR Lumpy Skin Disease”
Balai Besar Veteriner Wates kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) sesi ke-5 dengan judul “Preparasi Sampel Network Quality Control untuk PCR Lumpy Skin Disease” pada hari Kamis, 14 Maret 2024 bertempat di Aula BBVet Wates. Selaku narasumber, Drh. Lestari, MSc dan tim Laboratoriom Bioteknologi dan dihadiri oleh pejabat fungsional medik serta paramedic veteriner internal BBVet Wates.
Acara dibuka oleh Dr. Drh. Sri Handayani Irianingsih, M. Biotech selaku Koordinator Fungsional Medik Veteriner BBVet Wates kemudian dilanjutkan paparan materi oleh narasumber. Dalam paparannya , Drh. Lestari, MSc menyampaikan pembagian Tim NQC PCR LSD. “Tim terdiri atas Tim preparasi sampel (Lab bioteknologi), Tim packing dan distribusi sampel NQC, Tim koleksi dan analisis data, Koordinator NQC dan ACDP”, jelasnya.
Lembih lanjut Lestari menjelaskan Lumpy Skin Disease (LSD) disebabkan oleh virus LSD, Genus Capripox virus, famili Poxviridae. “Genus capripox virus terdiri atas Sheeppox virus, Goatpox virus, Lumpy Skin Disease virus. Yang termasuk dsDNA virus, ~150 kbp. Pengujian di BBVet Wates menggunakan Realtime PCR LSD dengan Target Deteksi: gen ORF074 (P32) dari genome capripox virus, mengkode envelope protein P32 (Bowden/Babiuk 2008)”, imbuhnya.
Tahapan Preparasi sampel NQC LSD
1. Identifikasi sampel yang sesuai (virus isolate, sample lapangan, vaksin)
Sampel NQC saat ini menggunkakan Vaksin LSD Lumpyvax live attenuated virus (SIS-Neetling-type) yang aman dan tidak perlu inaktivasi
1. Pooling dan Pengujian PCR LSD untuk mengetahui/ menentukan nilai Ct
Dilakukan resuspensi vaksi dengan dilluent yang di sediakan kemudian dilakukan pengenceran bertingkat dalam foetal bovine serum 10-1, sampai dengan 10-4). Hasil pengenceran dilakukan pengujian Real Time PCR .Estimasi Ct value yang digunakan untuk NQC: ~27-28
1. Preparasi batch – dilusi ke kisaran Ct yang dikehendaki dan volume yang diperlukan
Menyiapkan sampel NQC berdasarkan Jumlah lab peserta NQC ( 12 laboratorium, BBVet, BVet, BPMSOH, BSIP, Karantina dan loka Papua) jumlah Rata-rata uji PCR LSD per tahun: 250 kali dengan Volume sekali uji: 200 uL, QA /uji homogenitas (10 sampel) dan stabilitas (42)
1. Quality assessment (QA)– uji homogenesitas dan stabilitas
Homogenitas untuk memastikan bahwa sampel yang akan di gunakan homogen. Uji stabilitas untuk melihat stabilitas sampel pada suhu dan penyimpanan yang berbeda sampai dengan 6 bulan
1. CoA (Certificate of analisis)
Dokumen yang membuktikan dan menjelaskan bahwa suatu produk telah melalui pengujian laboratorium dan memenuhi spesifikasi. CoA disediakan untuk setiap NQC. CoA berisi informasi tentang nama produk, komposisi bahan, nilai Ct yang diharapkan, keamanan produk, penyimpanan, instruksi penggunaan, dan cara pelaporan hasil.
Pada sesi diskusi ditegaskan bahwa kriteria untuk menentukan jumlah sampel untuk di uji Homogenitas dan stabilitas adalah sesuai dengan SNI ISO 17043:Tahun 2023. Beberapa hal yang kemudian di tambahkan adalah :
⦁ Untuk semua laboratorium yang melakukan pengujian real time PCR LSD, selain NQC Real time PCR LSD juga melakukan NQC ELISA LSD
⦁ Tidak ada pengaruh ajuvant terhadap pengenceran sampel karena menggunakan live attenuated virus.
⦁ Telah ada rencana NQC Real time PCR Influenza Tipe A (Matix)
⦁ Untuk mengetahui perubahan sensitifitas uji itu berasal dari NQC atau sampel yang diuji maka perlu di sertakan parameter uni yang hasilnya berupa nilai/angka. Jika nilai itu beubah perlu adanya evaluasi terhadap peralatan, primer dan SDM.
⦁ Masa kadaluarsa dari NQC yang dilakukan adalah dalam jangka waktu 6 bulan dilakukan pengujian stabilitas akan tetapi sampel NQC yang di bagikan untuk jangka waktu 1 tahun.
(Dfn).