
Cegah AHS pada Kuda, BBV Wates Lakukan Surveilans
Yogyakarta - Dalam rangka mengantisipasi ancaman penyakit kuda Afrika atau African Horse Sickness (AHS), Balai Besar Veteriner (BBV) Wates Kementerian Pertanian melakukan surveilans ke sejumlah lokasi peternakan kuda di Kabupaten Bantul. (18 November 2025)
"Kegiatan surveilans yang kami lakukan merupakan langkah pencegahan dari ancaman AHS di Kabupaten Bantul. Jadi, kami melakukan sampling lapangan dengan pengambilan sampel darah kuda untuk deteksi dini penyakit," kata Ketua Tim Surveilans BBV Wates, drh. Dewi Pratamasari, saat melakukan pengambilan sampel ternak kuda di Kecamatan Pleret dan Jetis, Bantul.
Tujuan dari kegiatan surveilans ini, sambung Dewi, tiada lain untuk memantau penyebaran penyakit, status kesehatan pada ternak dan faktor risiko yang memengaruhinya. Supaya, ketika potensi penyakit itu benar-benar ada, maka bisa langsung melakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Selain dilakukan pengambilan sampel darah, bagi pemilik kuda yang disampling diberikan suplemen vitamin, mineral dan obat cacing.
Pemilik kuda mengapresiasi kegiatan ini yang akan memberikan dampak posistif pada Kesehatan hewan dan menegah kerugian ekonomi peternakan kuda.
"Kegiatan Surveilans panyakit AHS sangat bermanfaat bagi para pemilik ternak kuda karena dapat membantu dalam deteksi dini penyakit hewan menular strategis, termasuk penyakit pada kuda yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak dan pemilik kuda." Ujar drh. Rahayu, dokter Polda DIY Stable, yang beberapa kudanya juga diambil sampel darah.
Secara bertahap, BBV Wates melaksanakan kegiatan surveilans atau pemeriksaan ternak kuda di wilayah kerja BBV Wates (Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I. Yogayakarta) dalam rangka pengajuan status bebas AHS di Pulau Jawa dan Bali secara resmi ke Badan Kesehatan Hewan Dunia (WOAH)
(DP/Dfn)